Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita
Copyright © Best Viral News Properti

Iklan

Batu Piring Untuk Dinding Bisa Untuk Interior dan Exterior

06 August 2022, 2:13 PM WIB Last Updated 2023-06-25T06:01:09Z

 

Seiring perkembangan zaman dan meningkatnya penemuan berbagaimacam teknologi. Semakin kedepan keinginan manusia semakin beragam. 


Begitu pula dengan kebutuhan eksterior dan interior. Banyak material baru yang lebih praktis dan murah. Tetapi banyak orang yang menginginkan tampil alami. 


Salah satunya penggunaan material Batu Piring untuk memperindah rumah. Batu Piring kini kian populer dan banyak diminati oleh kalangan atas untuk memperindah eksterior dan interior di Indonesia. 


Batu piring merupakan material alami bentukan alam yang mempunyai bentuk unik. Penggunaan batu alam saat ini tengah populer dan sering dilirik oleh masyarakat untuk membantu mempercantik elemen bangunan.


Tren ini berkembang seiring dengan pergeseran preferensi masyarakat yang menginginkan desain rumahnya nampak lebih dekat dengan alam namun tetap terlihat modern dan minimalis.

 

Penggunaan batu piring biasanya digunakan sebagai ornamen dinding garasi, taman, teras, pilar, pelengkap ornamen dapur, hingga kamar mandi dan sebagai aksesoris landscape. 


Pemakaian batu piring ini bertujuan agar tampilan bangunan tidak kaku, passive, lebih ramah dan segar. Pemilihan jenis batu alam yang benar sebagai elemen bangunan dapat menyeimbangkan komposisi secara keseluruhan.



Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu cadas. Prinsip pemasangannya hampir sama dengan batu bata, di mana siar vertikal harus dipasang selang-seling. Batu alam merupakan semua bahan yang menyusun kerak bumi dan suatu agregat mineral-mineral yang telah mengeras akibat proses secara alami seperti, mengendap, membeku, pelapukan dan adanya proses kimia.



Terdapat beberapa jenis batu alam, misalnya batu candi dari Jogja, batu palimanan dari Cirebon, batu marmer dari Tulungagung, batu andesit dari Magelang, batu singaraja dari Bali, batu piring (lempeng) atau disebut dengan batu Jember, yang menjadi khas Kabupaten Jember. Jenis batuan alam itu diambil dan diolah sedemikian rupa untuk berbagai macam keperluan dan aktivitas, jenisnya sangatlah beragam.



Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai beberapa jenis batu alam yang cocok untuk desain dinding rumah modern dan minimalis dihimpun dari berbagai sumber sebagai berikut:



1. Batu Andesit

Jenis batu alam yang biasa digunakan untuk dekorasi dinding yang pertama adalah batu andesit. Batu andesit merupakan batuan beku berwarna abu-abu gelap sampai cokelat, terdiri dari tekstur porphyritic (tekstur kasar) dan tekstur aphanitic (tekstur halus), serta mempunyai struktur tertentu.

 

Jenis batu alam ini adalah yang paling populer digunakan dalam pembangunan rumah. Selain itu, batu andesit juga banyak digunakan untuk sektor konstruksi, terutama infrastruktur seperti sarana jalan raya, jembatan, gedung-gedung, irigasi, bantalan rel kereta api, dan lain-lain.


Pada sektor industri rumah tangga, batu andesit biasanya dimanfaatkan untuk kerajinan pahat, batu nisan kuburan, perkakas dapur, serta hiasan bangunan seperti air mancur dan batu tempel. Kegunaan batu andesit pada sektor industri rumah tangga yang cukup berkembang terletak pada Kota Temanggung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.


2. Batu Sabak

Jenis batu alam yang biasa digunakan untuk dekorasi dinding yang kedua adalah batu sabak. Batu sabak adalah jenis batu alam yang juga sering disebut dengan batu alam kali. Batu sabak dapat dibelah menjadi lempengan yang tipis, sehingga mudah ditempelkan sebagai pelapis dinding rumah atau bangunan apa saja.

Batu sabak (slate) sendiri adalah batuan metamorf homogen berbutir halus yang berfoliasi dan berasal dari batuan asal berupa batuan sedimen bertipe menyerpih yang terdiri dari lempung atau abu vulkanik yang mengalami metamorfisme regional berderajat rendah. Batu ini adalah batuan metamorf foliasi yang berbutir paling halus.

Selain itu, keunggulan lain batu sabak adalah ia sangat kuat dan kokoh digunakan sebagai pondasi bangunan. Batu sabak biasanya juga dipakai untuk membuat dinding pagar, pinggiran kolam ikan minimalis, pilar, hingga penghias taman kering.


3. Batu Candi

Jenis batu alam yang biasa digunakan untuk dekorasi dinding yang ketiga adalah batu candi. Terdapat banyak jenis batu candi, namun yang paling disukai untuk bahan pembuatan dekorasi rumah adalah batu candi Borobudur Lava yang berwarna kegelapan.

 

Batu candi yang berwarna gelap memiliki densitas lebih besar dibandingkan batu candi yang berwarna cerah karena kandungan ferro magnesium-nya lebih tinggi. Selain itu batu candi yang berwarna gelap mampu menyerap panas lebih besar dibandingkan dengan batu candi yang berwarna cerah.

 

Penggunaan batu candi tak hanya memberi kesan alami dan etnik pada rumah, namun juga membantu memberikan nuansa dan hawa sejuk seperti yang dijelaskan di atas. Sehingga, batu candi sangat cocok digunakan sebagai batu dekorsi di bagian dalam ruangan.



4. Batu Templek

Jenis batu alam yang biasa digunakan untuk dekorasi dinding yang ke empat adalah batu templek. Batu templek adalah jenis batu alam yang sangat fleksibel karena susunannya bersifat acak. Berdasarkan jenisnya, batu alam templek memiliki perbedaan motif atau pola dari setiap daerah asalnya seperti Purwakarta, Garut, dan Salagedang.

 

Jenis batu alam templek cukup banyak diminati untuk dekorasi bangunan karena menyajikan hasil akhir yang cantik. Batu templek memiliki tekstur yang padat dan keras, sehingga cocok digunakan sebagai dekorasi eksterior maupun interior karena tahan terhadap cuaca, lumut dan jamur. Selain itu, batu templek merupakan salah satu industri yang tergolong usaha atau industri kreatif bagi daerah asalnya.



5. Batu Susun Sirih

Jenis batu alam yang biasa digunakan untuk dekorasi dinding yang kelima adalah batu susun sirih. Susun sirih adalah teknik penyusunan bebatuan alam pada dinding. Biasanya, dalam batu susun sirih bebatuan alam yang digunakan berasal dari jenis andesit, plaimanan, batu Purwakarta dan batu cupang merah.

 

Jenis batu alam untuk dinding rumah ini dibentuk dengan cara menyusun kepingannya yang seragam. Setelah dipotong dalam berbagai variasi susunan, aplikasi batu alam dinding ini mempunyai kesan eksotis dan juga rapi. Batu susun sirih sering dipasang dengan batu alam jenis lainnya untuk mendapatkan kombinasi batu alam dinding yang lebih bervariasi.


6. Batu Paras Jogja

Jenis batu alam yang biasa digunakan untuk dekorasi dinding yang ke enam adalah batu paras Jogja. Batu Paras Jogja terbentuk dari jenis batuan kapur lunak. Batu ini merupakan batu alam dinding tipe limestone yang sering diproduksi di daerah Jogja atau sekitar Jawa Tengah. Terdapat dua macam batu paras yang biasa digunakan untuk dekorasi dinding yakni batu paras Jogja krem dan batu paras Jogja putih.



Harga batu paras Jogja berwarna putih biasanya dibanderol lebih mahal daripada batu paras Jogja yang krem. Ini karena jenis yang berwarna putih memiliki tampilan yang lebih cantik dan elegan. Batu paras memiliki sifat asal seperti batu kapur, membuat tampilannya berpori-pori dan cenderung mudah menyerap air.

 

Namun hal ini menjadikannya rentan untuk digunakan sebagai penghias dinding di luar ruangan, karena akan mudah terserang lumut dan jamur.




Bagi anda yang menginginkan keindahan alami di rumah. Atau untuk membangun rumah yang lebih dekat dan nuansa alam bisa menghubungi galeri batu alam yang ada di Jember Jawa Timur.



Herman Stone merupakan distributor sekaligus produsen untuk batu alam jenis Batu Piring khas Jember.

Berikut adalah nomer HP/wa: 083 837 500 676

Komentar

Tampilkan

  • Batu Piring Untuk Dinding Bisa Untuk Interior dan Exterior
  • 0

Terkini

close